Pertambagan : Kecelakaan kerja Operator Alat Berat di Indonesia

Gravatar Image
 

Seteleh beberapa kali penelitian yang di lakukan oleh tim kami,kami dapat menyimpulkan kecelakaan alat berat mengandung tiga unsur yaitu :
a. Perilaku para operator alat berat yang tidak aman
b. Intruksi prosedur penggunaan alat berat
c. Kondisi linkungan yang tidak aman.
1 .Perilaku para operator alat berat yang tidak aman
Dalam dunia industry pertambagan, kecelakaan alat berat sangat rentan terjdi di karenakan perilaku operator yang tidak aman pada saat pengoperasian alat, hal ini merupakan kondisi di mana para operator di bawa kendali dari mereka pada saat operasional. Beberapa penelitian menemukan bahwa dari segi tejadinya kecelakaan kerja alat berat terkait tindakan yang tidak aman adalah:
a. Mengebut
b. Pada saat mundur
c. Kesalahan pada pijakan trasmisi
d. Pengoperan perseneling di pendakian

1. Mengebut (ugal-ugalan), hal ini terjadi pada saat mengopersikan alat yang di akibatkan oleh target pencapaiyan perusahaan. 85 % peneliatian mengatakan bahwa sala satu faktor utama kecelakaan alat berat dalam industri pertambangan mengacu pada tindakan para operator yang tidak aman yakni mengebut di sebabkan oleh manajemen target pencapaian produksi.
2. Pada saat mundur, hal ini mengacu pada Kepercayaan diri pengemudi yang berlebih (overconfidence) dan kurangnya kehati-hatian, khususnya bagi pengemudi berpengalaman. Dan kedua dalah Manajemen waktu kerja yang tidak tepat sehingga menyebabkan pengemudi tergesa-gesa sewaktu harus memundurkan kendaraan
3. Kesalahan pada Transmisi, Hal ini terjadi di karenakan operator kehilangan kendali pada saat operasioanal yang berlebihan sehingga meyebabkan hilangnya konsentrasi untuk penekan pedal gas dan rem. Dan kedua adalah operator alat yang kurang pelatihan untuk menhadapi situasi tersebut
4. Pengoporan perseneling di Pendakian, Hal ini terjadi ketika alat berat di manuferkan untuk mendaki dengan beban material yang berat sehingga memberi efek tekanan pada operator untuk memindahkan perseneling dan terlambatnya memasukan perseneling menurut fungsi dan kemampuan dari perseneling tersebut yang telah di anjurkan karena emosional dan kehilangan konsentrasi.
2. Intruksi prosedur penggunaan alat berat
Merupakan suatu aturan yang di berlakukan di mana mengacu pada pedoman dan uturan yang diberikan kepada operator alat berat untuk di lakaukan dan di terapkan pada saat dan sebelum pengoperasian alat. Hal hal yang paling umum di berlakukan adalah:
a. Pengecekan alat
b. Perawatan alat
c. Penggunaan APD

 
MENARIK:  Training Program Safety and Hygiene

1. Pengecekan alat
Salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja adalah kurang ketelitian sebelum mengoperasikan alat pertambangan, walaupu sebelum terjun langsung ke lapangan biasanya karyawan diberikan pemahaman tentang arti pentingnya keselamtan kerja tetapi manusia sering lupa dan inilah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya kecelakaan kerja. Hal yang sering terlewatkan seperti : lupa mengecek ketersediaan pelumas di alat tersebut, mengoprasikan alat yang bukan peruntukannya, serta menyalahi prosedur penggunaan alat yang bersangkutan. Seringnya pekerja tambang mengabaikan factor keselamatan membuat faktro manusia berpengaruh besar dalam kecelakaan kerja secara umum di dunia pertambangan

2. Pemeliharaan dan perawatan alat
. Alat berat merupakan barang modal. Tugas alat berat tesebut berskala besar, dan seringkali di tempat-tempat yang berat pula. Pengadaan dan perawatannya di wajibkan untuk di perhatiakan untuk mendukung kelansungan penggunaan alat tersebut.Terutama dalam pemeliharaan dan perawatan spare part .Alat berat apapun jenis dan modelnya memerlukan penggatian spare part. Tanpa dukungan spare part yang memadai akan mempengaruhi tingkat siap pakai alat berat dari spesifikasi kecelakan pengoperasian alat berat
3. Penggunaan APD
Kecelakaan kerja yang tinggi akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan dan tenaga kerja. Untuk menurunkan angka kecelakaan kerja perlu adanya upaya penanggulangan berupa pemakaian alat pelindung diri agar risiko kecelakaan kerja yang ada tidak meningkat menjadi kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemakaian alat pelindung diri dengan risiko kecelakaan kerja dalam pelaksanaan operasional khususnya pada operasioal alat berat.

MENARIK:  Contoh Job Safety Analysis Pengelasan