Analisa Pekerjaan K3( Task Analysis )

Gravatar Image
 

Analisa pekerjaan Analisa pekerjaan dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya yang berkaitan dengan pekerjaan atau suatu tugas.misalnya bahaya dalam suatu aktifitas seorang operator pabrik,tukang las,operator alat berat,dan lainnya.
Pada dasarnya berbagia teknik atau metode identifikasi bahaya tersebut ditujukan untuk aspek manusia,proses,peralatan,dan prosedur.untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang berkaitan dengan keempat aspek tersebut dapat dilakukan dengan teknik tertentu antara lain:
a. Aspek manusia
Identifikasi bahayanyang berkaitan dengan manusia dapat dilakukan dengan manusia dapat dilakukan dengan teknik job safety analisys (JSA) atau task rist analisys
b. Proses
Untuk mengidentifikasi bahaya berkaitan dengan proses seperti pada industry kimia atau perminyakan dapat dilakuakan dengan berbagai pilihan metoda seperti Hazosp,What IF atau FTA.
c. Peralatan
Potensi bahaya pada peralatan dapat dilakukan dengan teknik FMEA ( failure mode and effect analisys ).
d. Prosedur atau kesisteman
Untuk menganalisa prosedur atau system manajemen dapat dilakukan dengan teknik What IF atau Preliminary hazards analysis (PHA).
Alat keselamatan ada berbagai jenis dan fungsi yang dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Alat pelindung kepala,untuk melindungi bagian kepala dari benda yang jatuh atau benturan misalnya topi keselamatan baik dari plastic,aluminium,atau fiber.
b. Alat pelindung muka untuk melindungi percikan benda cair,benda padta atau radiasi sinar dan panas misalnya pelindungan muka (face shield),dan topeng las.
c. Alat pelindung mata unntuk melindungi percikan benda,bahan cair dan radiasi panas,misalnya kaa mata keselamatan,google,dan kaca mat alas.
d. Alat pelingdung pernapasan untuk melindungi dari bahan kimia,debu,uap,dan asap yang berbahaya dan beracun.alat pelindung pernapasan sangat beragam seperty masker debu,masker kimia,respirator,dan breathing apparatus (BA).
e. Alat pelindung pendengaran untuk melindungi orgon pendengaran dari suara yang bising misalnya sumbat telinga (ear plug),katup telinga (ear muff).
f. Alat pelindung badan untuk melindungi bagian tubuh khususnya dada dari percikan benda cair,padat ,radiasi sinar dan panas misalnya appron dari kulit , plastic,dan asbes .
g. Alat pelindung tangan untuk melindungi bagian jari dan lengan dari bahan kimia ,panas atau benda tajam misalnya sarung tangan kulit ,PVC,asbes,dan mental
h. Alat pelindung jatuh untuk melindungi ketika jatuh dari ketinggian misalnya ikat pinggang keselamatan (safety belt),harness,dan jarring
i. Alat pencegah tenggelam melindungi jika terjatuh kedalam air misalnya baju pelambung, pelambung,dan jarring pengaman.
j. Alat pelidungi kaki untuk melindungi telapak kaki,tumit,atau betis dari benda panas,cair,kejatuhan benda ,tertusuk benda tajam dan lainnya,misalnya sepatu karet,sepatu kulit ,sepatu asbes,pelindung kaki dan betis .untuk melindungi dan kejatuhan benda,sepatu keselamatan di lengkapi dengan pelindung logam di bagian ujungnya (steel to cap ).
Rencana kerja ini di susun untuk setiap tingkat manajemen sebagai landasan operasional dengan memtimbangkan :
1. Penentuan tanggung jawab dan wewenang untuk pencapaiannya di setiap tingkatan,fungsi atau departemen.program K3 sebaiknya diintegrasikan dengan program organisasi secara keseluruhan sehingga menjadi salah satu aspek dalam pencapaian sasaran organisasi baik tingkat korporat,fungsi,departemen,seksi atau bagian.
2. Saranan atau sumberdaya yang diperluhkan untuk mencapai program yang telah diterapkan misalnya pendanaan,tenaga,peralatan dan lainnya.
3. Jangka waktu atau jadwal pelaksanan dan penyelesaian program kerja
Sebagaimana halnya dengan objektif K3,program kerja K3 harus d dokumentasikan dan dikomunikasikan kepada semua pihak terkait,terutama mereka yang terkait dalam pelaksanaannya.
Untuk mengembangkan program K3 yang baik diperlukan berbagai masukan antara lain :

  • Ketentuan perundangan yang berlaku bagi organisasi karena masing-masing organisasi memiliki karakteristik tersendiri sehingga harus mengacu peraturan yang terkait dengan aktifitasnya seperti jasa konstruktsi,manufaktur ,industry kimia.transportasi,migas,dan lainnya.
  • Kebijakan K3 yang telah ditetapkan manajemen.program K3 harus sejalan dengan kebijakan K3 organisasi.
  • Rekaman kejadian atau kecelakaan yang pernah terjadi sebelumnya seperti kecelakaan kerja ,penyakit akibat kerja,kebakaran dan lainnya.
  • Ketidaksesuaian yang pernah ditemukan dari hasil audit sebelumnya baik internal maupun ekternal organisasi.
MENARIK:  Proses identifikasi Bahaya

Program kerja ditetapkan dengan mempertimbangkan masukan di atas dan selanjutnya dikembangkan lebih rinci termasuk menentuhkan penanggung jawab, sumberdaya yang di perluhkan dan jangka waktu penyelesaian.